Sabtu, 10 Mei 2014

Makalah Indera Pendengaran

Diposting oleh Sofi di 01.07
MAKALAH BIOLOGI
INDERA PENDENGARAN




BAB I
PENDAHULUAN
1.1  LATAR BELAKANG
Manusia menangkap informasi dari lingkungan sekitar yang berupa
rangsangan untuk dapat melangsungkan hidupnya dengan baik. Rangsangan tersebut nantinya akan ditangkap oleh alat-alat tubuh yang memiliki fungsi khusus tertentu bernama indera. Alat indera pada pada manusia terdiri dari 5 alat indera, yaitu mata,hidung, telinga, kulit, dan lidah. . Dengan adanya alat indera ini, manusia dapat memberikan respon sesuai dengan keinginan. Oleh karena itu alat-alat indera  sangat dibutuhkan oleh kita. Tanpa alat indera sebagai reseptor dalam tubuh, kita tidak mungkin menyadari perubahan suhu, kita juga tidak mungkin mendengar atau melihat sesuatu.
Rangsangan dari lingkungan luar dapat berupa gelombang suara. Alat indera yang berperan dalam hal ini adalah telinga. Telinga merupakan salah satu organ yang dapat mendeteksi suara dari luar. Selain sebagai alat indera pendengaran, telinga juga berfungsi sebagai alat keseimbangan. Dengan tugas dan fungsi yang sangat penting dari telinga ini, maka kami akan mencoba membahas lebih detail mengenai alat indera pada manusia yaitu telinga.


1.2  RUMUSAN MASALAH
1.      Bagaimana anatomi dan fisiologi telinga?
2.      Bagaimana mekanisme kerja telinga sebagai alat indera pendengaran dan alat keseimbangan?
3.      Bagaimanakah kelainan-kelainan yang terjadi pada telinga?

1.3  TUJUAN
1.      Untuk mengetahui anatomi dan fisiologi pada telinga
2.      Untuk mengetahui mekanisme kerja telinga sebagai alat indera pendengaran dan alat keseimbangan
3.      Untuk mengetahui kelainan-kelainan yang terjadi pada telinga

1.4  MANFAAT
1.      Dapat dijadikan sebagai sumber bacaan bagi pembaca
2.      Dapat menambah pengetahuan mengenai alat indera manusia, khususnya telinga
3.      Dapat dijadika sumber referensi dalam membuat karya makalah selanjutnya



BAB II
PEMBAHASAN
2.1  ANALOGI FISIOLOGI TELINGA
Telinga adalah organ penginderaan dengan fungsi ganda dan kompleks (pendengaran dan keseimbangan). Anatominya juga sangat rumit.Indera pendengaran Sangat penting untuk perkembangan normal dan pemeliharaan bicara, dan kemampuan berkomunikasi dengan orang lain melalui bicara tergantung pada kemampuan mendengar.
Telinga mempunyai reseptor khusus untuk mengenali getaran bunyi dan untuk keseimbangan. Ada tiga bagian utama dari telinga manusia, yaitu bagian telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam.
2.1.1   Analogi Telinga Luar
Telinga luar, yang terdiri dari aurikula (atau pinna) dan kanalis auditorius eksternus, dipisahkan dari telinga tengan oleh struktur seperti cakram yang dinamakan membrana timpani (gendang telinga). Aurikulus melekat ke sisi kepala oleh kulit dan tersusun terutama oleh kartilago, kecuali lemak dan jaringan bawah kulit pada lobus telinga. Aurikulus membantu pengumpulan gelombang suara dan perjalanannya sepanjang kanalis auditorius eksternus. Tepat di depan meatus auditorius eksternus adalah sendi temporal mandibular. Kanalis auditorius eksternus panjangnya sekitar 2,5 sentimeter. Kanalis auditorius eksternus berakhir pada membrana timpani. Kulit dalam kanal mengandung kelenjar khusus, glandula seruminosa, yang mensekresi substansi seperti lilin yang disebut serumen. Mekanisme pembersihan diri telinga mendorong sel kulit tua dan serumen ke bagian luar tetinga. Serumen nampaknya mempunyai sifat antibakteri dan memberikan perlindungan bagi kulit.
2.1.2  Analogi Telinga Dalam
Telinga tengah tersusun atas membran timpani (gendang telinga) di sebelah lateral dan kapsul otik di sebelah medial celah telinga tengah terletak di antara kedua Membrana timpani terletak pada akhiran kanalis aurius eksternus dan menandai batas lateral telinga, Membran ini sekitar 1 cm dan selaput tipis normalnya berwarna kelabu mutiara dan translulen.Telinga tengah merupakan rongga berisi udara merupakan rumah bagi osikuli (tulang telinga tengah) dihubungkan dengan tuba eustachii ke nasofaring berhubungan dengan beberapa sel berisi udara di bagian mastoid tulang temporal. Telinga tengah mengandung tulang terkecil (osikuli) yaitu malleus, inkus stapes. Osikuli dipertahankan pada tempatnya oleh sendian, otot, dan ligamen, yang membantu hantaran suara.
Ada dua jendela kecil (jendela oval dan dinding medial telinga tengah, yang memisahkan telinga tengah dengan telinga dalam. Bagian dataran kaki menjejak pada jendela oval, di mana suara dihantar telinga tengah. Jendela bulat memberikan jalan ke getaran suara.Jendela bulat ditutupi oleh membrana sangat tipis, dan dataran kaki stapes ditahan oleh yang agak tipis, atau struktur berbentuk cincin. anulus jendela bulat maupun jendela oval mudah mengalami robekan. Bila ini terjadi, cadari dalam dapat mengalami kebocoran ke telinga tengah kondisi ini dinamakan fistula perilimfe.
2.1.3 Analogi Telinga Luar
             Telinga dalam tertanam jauh di dalam bagian tulang temporal. Organ untuk pendengaran (koklea) dan keseimbangan (kanalis semisirkularis), begitu juga kranial VII (nervus fasialis) dan VIII (nervus koklea vestibularis). Koklea dan kanalis semisirkularis bersama menyusun tulang labirint. Ketiga kanalis semisi posterior, superior dan lateral erletak membentuk sudut 90 derajat satu sama lain dan mengandung organ yang berhubungan dengan keseimbangan. Koklea berbentuk seperti rumah siput dengan panjang sekitar 3,5 cm dengan dua setengah lingkaran spiral dan mengandung organ akhir untuk pendengaran, dinamakan organ Corti.Di dalam lulang labirin, namun tidak sem-purna mengisinya,Labirin membranosa terendam dalam cairan yang dinamakan perilimfe, yang berhubungan langsung dengan cairan serebrospinal dalam otak melalui aquaduktus koklearis. Labirin membranosa tersusun atas utrikulus, akulus, dan kanalis semisirkularis, duktus koklearis, dan organan Corti. Labirin membranosa memegang cairan yang dinamakan endolimfe. Terdapat keseimbangan yang sangat tepat antara perilimfe dan endolimfe dalam telinga.banyak kelainan telinga dalam terjadi bila keseimbangan ini terganggu. Percepatan angular menyebabkan gerakan dalam cairan telinga dalam di dalam kanalis dan merang-sang sel-sel rambut labirin membranosa. Akibatnya terjadi aktivitas elektris yang berjalan sepanjang cabang vesti-bular nervus kranialis VIII ke otak. Perubahan posisi kepala dan percepatan linear merangsang sel-sel rambut utrikulus. Ini juga mengakibatkan aktivitas elektris yang akan dihantarkan ke otak oleh nervus kranialis VIII. Di dalam kanalis auditorius internus, nervus koklearis (akus-dk), yang muncul dari koklea, bergabung dengan nervus vestibularis, yang muncul dari kanalis semisirkularis, utrikulus, dan sakulus, menjadi nervus koklearis (nervus kranialis VIII). Yang bergabung dengan nervus ini di dalam kanalis auditorius internus adalah nervus fasialis (nervus kranialis VII). Kanalis auditorius internus mem-bawa nervus tersebut dan asupan darah ke batang otak.
2.2   MEKANISME ALAT PENDENGARAN
      Mekanisme pendengaran dimulai dengan adanya gelombang bunyi masuk ke dalam telinga luar menggetarkan gendang telinga. Getaran ini akan diteruskan oleh ketiga tulang dengar ke jendela oval. Getaran Struktur koklea pada jendela oval diteruskan ke cairan limfa yang ada di dalam saluran vestibulum. Getaran cairan tadi akan menggerakkan membran Reissmer dan menggetarkan cairan limfa dalam saluran tengah.  Perpindahan getaran cairan limfa di dalam saluran tengah menggerakkan membran basher yang dengan sendirinya akan menggetarkan cairan dalam saluran timpani. Perpindahan ini menyebabkan melebarnya membran pada jendela bundar.  Getaran dengan frekuensi tertentu akan menggetarkan selaput-selaput basiler, yang akan menggerakkan sel-sel rambut ke atas dan ke bawah. Ketika rambut-rambut sel menyentuh membran tektorial, terjadilah rangsangan (impuls). Getaran membran tektorial dan membran basiler akan menekan sel sensori pada organ Korti dan kemudian menghasilkan impuls yang akan dikirim ke pusat pendengar di dalam otak melalui saraf pendengaran.

2.3   MEKANISME ALAT KESEIMBANGAN
Proses keseimbangan dilakukan oleh saluran setengah lingkaran. Saluran ini mampu mendeteksi gerakan memutar kepala atau disebut keseimbangan rotasi. Selain itu, saluran setengah lingkaran juga mampu mendeteksi gerakan kepala tegak atau datar sehingga disebut keseimbangan gravitasi.
Keseimbangan rotasi melibatkan tiga saluran setengah lingkaran yang saling membentuk sudut satu sama lainnya. Setiap bagian dasar dari ketiga saluran ini memiliki saluran agak membesar yang disebut ampula. Di dalam ampula terdapat sel-sel rambut yang tertanam di dalam gelatin yang disebut kupula. Setiap ampula mampu mendeteksi gerak rotasi kepala. Pada saat cairan di dalam tubuh di dalam saluran setengah lingkaran mengalir, kupula bergerak sesuai dengan arah aliran cairan sehingga  menimbulkan impuls-impuls saraf. Selanjutnya, impuls-impuls saraf mengalir melalui saraf vestibular menuju ke otak. Gerakan cairan di dalam saluran setengah lingkaran secara terus menerus dapat menimbulkan rasa sakit.
Keseimbangan gravitasi tergantung utrikulus dan sakulus, dan dua selaput kantong pada vestibulum. Kedua selaput kantong tersebut mengandung sel-sel rambut yang tertanam pada suatu gelatin yang disebut membran otolitik. Pada membran ini terdapat butiran-butiran kalsium karbonat (CaCO3) yang disebut otolit. Utrikulus sangat sensitif terhadap gerakan naik turun.
Pada saat tubuh diam, otolit di dalam utrikulus dan sakulus berada di atas sel-sel rambut. Namun, pada saat kepala menunduk atau tubuh bergerak tegak dan datar, posisi otolit berubah dan membran otolit membengkok. Akibatnya sel-sel rambut ikut membengkok sehingga menimbulkan impuls-impuls saraf yang dikirim ke otak melalui saraf vestibular. Selanjutnya, otak menginterpretasikan impuls-impuls saraf tersebut untuk menentukan posisi kepala.

2.4   GANGGUAN PADA TELINGA
Beberapa penyakit telinga dapat menyebabkan ketulian sebagian bahkan ketulian total. Bahkan lagi, kebanyakan penyakit pada telinga bagian dalam dapat mengakibatkan gangguan pada keseimbangan. permasalahan yang terjadi pada telinga kita harus ditangani oleh dokter spesialis khusus yang disebut otolaryngologist, yang mana spesialist ini ahli dalam mengobati gangguan yang terjadi pada gendang telinga sampai pada telinga dalam yang luka akibat benturan fisik. Kelainan-kelaina yang biasa ditemui pada telinga, diantaranya yaitu : 

1.Radang telinga (otitasmedia) 
Penyakit ini disebabkan karena virus atau bakteri. Gejalanya sakit pada telinga, demam, dan pendengaran berkurang. Telinga akan mengeluarkan nanah.

2. Labirintitis 
Labirintitis merupakan gangguan pada labirin dalam telinga. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi, gegar otak, dan alergi. Gejalanya antara lain telinga berdengung, mual, muntah, vertigo, dan berkurang pendengaran.

3. Motion sickness 
Mabuk perjalanan atau disebut motion sickness. Mabuk perjalanan ini merupakan gangguan pada fungsi keseimbangan. Penyebabnya adalah rangsangan yang terus menerus oleh gerakan atau getaran-getaran yang terjadi selama perjalanan, baik darat, laut maupun udara. Biasanya disertai dengan muka pucat, keluarnya keringat dingin serta merasa pusing di kepala.

4. Tuli 
Tuli atau tuna rungu ialah kehilangan kemampuan untuk dapat mendengar. Tuli dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu tuli konduktif dan tuli saraf. Tuli konduktif terjadi disebabkan oleh menumpuknya kotoran telinga di saluran pendengaran, sehingga mengganggu transmisi suara ke koklea. Tuli saraf terjadi bila terdapat kerusakan syaraf pendengaran atau kerusakan pada koklea khususnya pada organ korti. 

 5. Othematoma 
Pada beberapa kasus kelainan pada telinga terjadi kelainan yang disebut othematoma atau popular dengan sebutan ‘telinga bunga kol’, suatu kondisi dimana terjadi gangguan pada tulang rawan telinga yang dibarengi dengan pendarahan internal serta pertumbuhan jaringan telinga yang berlebihan (sehingga telinga tampak berumbai laksana bunga kol). Kelainan ini diakibatkan oleh hilangnya aurikel dan kanal auditori sejak lahir.

6. Penyumbatan 
Kotoran telinga (serumen) bisa menyumbat saluran telinga dan menyebabkan gatal-gatal, nyeri serta tuli yang bersifat sementara. Dokter akan membuang serumen dengan cara menyemburnya secara perlahan dengan menggunakan air hangat (irigasi). Tetapi jika dari telinga keluar nanah, terjadi perforasi gendang telinga atau terdapat infeksi telinga yang berulang, maka tidak dilakukan irigasi. Jika terdapat perforasi gendang telinga, air bisa masuk ke telinga tengah dan kemungkinan akan memperburuk infeksi. Pada keadaan ini, serumen dibuang dengan menggunakan alat yang tumpul atau dengan alat penghisap. Biasanya tidak digunakan pelarut serumen karena bisa menimbulkan iritasi atau reaksi alergi pada kulit saluran telinga, dan tidak mampu melarutkan serumen secara adekuat.



7. Perikondritis
 
Perikondritis adalah suatu infeksi pada tulang rawan (kartilago) telinga luar. Perikondritis bisa terjadi akibat: - cedera - gigitan serangga - pemecahan bisul dengan sengaja. Nanah akan terkumpul diantara kartilago dan lapisan jaringan ikat di sekitarnya (perikondrium). Kadang nanah menyebabkan terputusnya aliran darah ke kartilago, menyebabkan kerusakan pada kartilago dan pada akhirnya menyebabkan kelainan bentuk telinga. Meskipun bersifat merusak dan menahun, tetapi perikondritis cenderung hanya menyebabkan gejala-gejala yang ringan. Untuk membuang nanahnya, dibuat sayatan sehingga darah bisa kembali mengalir ke kartilago. Untuk infeksi yang lebih ringan diberikan antibiotik per-oral, sedangkan untuk infeksi yang lebih berat diberikan dalam bentuk suntikan. Pemilihan antibiotik berdasarkan beratnya infeksi dan bakteri penyebabnya. (medicastore) Ada banyak lagi gangguan yang terjadi pada alat pendengaran kita ini, misalnya tumor, cedera, eksim, otitis dan lain-lain




















0 komentar:

Posting Komentar

 

Blogi ( Teman baru Bugi dan Bogi ) Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea