KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa, atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.
Dalam makalah ini, kami memberi informasi tentang beberapa
perang yang terjadi ketika Nabi Muhammad
menyiarkan agama Islam, diantaranya yaitu perang badar, uhud dan perang
khandaq. Semoga informasi yang kami berikan dapat menambah pengetahuan kami dan pembaca mengenai sejarah
islam.
Kami meyadari bahwa makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, namun sesungguhnya kami telah berupaya semaksimal mungkin menyelesaikan makalah dengan baik dan sesuai harapan. Maka dari itu saran dan kritikan sangat kami butuhkan agar kami dapat memperbaiki kesalahan kami dalam makalah kedepannya.
Jember, 7 Mei 2013
Kelompok I
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR…………………………………….......................……............ ii
DAFTAR ISI
…………………………………………………..................................... iii
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang................................................................................................1
B.
Rumusan
Masalah...........................................................................................1
C.
Tujuan..............................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Perang Badar....................................................................................................2
B. Perang Uhud....................................................................................................4
C. Perang Khandaq..............................................................................................5
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.......................................................................................................8
B. Saran.................................................................................................................8
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Perjuangan
Nabi Muhammad untuk menyiarkan ajaran Islam tidaklah mudah. Banyak cobaan dan
tantangan yang Beliau hadapi saat melaksanakan perintah Allah. Namun, Nabi
Muhammad selalu sabar dan menghadapi cobaan tersebut dengan lapang dada.Beliau
tidak pernah mengeluh atas cobaan yang Allah berikan. Salah satu contoh dari
cobaan yang Allah berikan kepada Nabi Muhammad semasa hidupnya yaitu banyaknya
terjadi peperangan antara kaum Muslimin dan kaum Musyrikin. Diantara peperangan yang terjadi, terdapat perang-perang yang
akan kami bahas dalam makalah ini, diantaranya Perang Badar, Perang Uhud, dan
Perang Khandaq.
B.
Rumusan Masalah
1.
Bagaimana proses terjadinya perang Badar ,Uhud dan
Khandaq ?
2.
Bagaimana agama Islam dikembangkan pada masa dakwah
Rasulullah ?
3.
Apa saja hal-hal positif yang dapat diambil dari
perang Badar, Uhud, dan Khandaq ?
C. Tujuan
1.
Mengetahui proses terjadinya perang Badar, Uhud, dan
Khandaq
2.
Menerapkan nilai-nilai positif yang terdapat pada
perang tersebut dalam kehidupan masa kini
BAB II
PEMBAHASAN
1.
PERANG BADAR
1.1
Latar
belakang
Mendengar berita mengenai rencana kedatangan khalifah perdagangan
Quraisy dari Syam yang dipimpin Abu Sufyan bin Harb, Rasulullah mengajak kaum
muslimin untuk mencegat dan merampas kalifah tersebut sebagai ganti atas harta
kekayaan mereka yang dirampas oleh kaum musyrikin Mekah. Setelah mendengar hal itu, Abu Sofyan mengutus kurir bernama Dhamdham
bin Amr Al-Ghifari ke Mekah untuk menyampaikan berita ini dan meminta bala
bantuan guna menyelamatkan harta kekayaan mereka. Kaum Quraisy pun
mempersiapkan diri dan bersiap siaga keluar dari Mekah dengan tujuan perang.
Tak seorangpun tokoh Quraisy yang tertinggal keberangkatan pasukan yang
berjumlah sekitar seribu personil ini.
Syaikh Munir Muhammad Al-Ghadban dalam bukunya Manhaj Haraki
menjelaskan bahwa seruan untuk melindungi Rasulullah sebelum hijrah yang kian
melemah, melarang paksa kaum muslimin yang berhijrah ke Madinah, memaksa
sebagian muhajirin untuk kembali, hingga rencana pembunuhan Rasulullah adalah
bukti bahwa kaum Quraisy tak pernah rela membiarkan kaum muslimin solid di muka
bumi ini dan tidak akan membiarkan mereka merasa aman dimanapun berada”. Hal inilah yang mendasari
pecahnya perang Badar kubra.
1.2
Identitas
Perang
·
Tempat : Badar
· Jumlah pasukan : pasukan kaum muslim terdiri dari 313 orang,
sedangkan pasukan kaum Quraisy terdiri
dari 1000 orang
· Kendaraan : kendaraan kaum muslimin yaitu 2 ekor kuda dan
70 ekor unta, sedangkan kendaraa kaum Quraisy yaitu 200 ekor kuda dan unta
·
Tokoh-tokoh : - Nabi
Muhammad SAW
-
Abdurrahman ibn Auf
-
Utsman bin Affan
-
Syuhaib al Rumi
-
Abu
Sofyan bin Harb
-
Dhamdham bin Amr Al-Ghifari
-
Umar bin Khaththab
-
Abu Bakar
-
Umayyah bin Khalaf
-
Syaibah bin Rabi’ah
-
Walid bin ‘Utbah
-
dll
1.3
Perjalanan terjadinya perang dan penyelesaiannya
Kecamuk perang Badar dimulai dengan perang tanding
satu orang melawan satu orang. Allah menurunkan Malaikatnya yang bertempur
bersama-sama dengan kaum mukminin. Allah menolong tentara-Nya. Pada peperangan
ini terbunuh beberapa pemuka Quraisy diantaranya, Abu Jahal, Umayyah bin
Khalaf, ‘Utbah, Syaibah bin Rabi’ah dan Walid bin ‘Utbah. Dalam pertempuran itu
orang Quraisy terbunuh 70 orang dan tertawan 70 orang, sedangkan dari pihak
kaum muslimin ada 14 orang yang mati syahid. Kemudian rasulullah membagikan
hasil rampasan perang diantara kaum muslimin itu. Sedangkan mengenai para kaum
Quraisy ya ditawanan, Umar bin Khaththab menasehati rasul agar semua tawanan
itu dibunuh saja, Namun Abu Bakar mempunyai pendapat lain. Dia menasehati rasul
agar para tawanan itu membayar fidyah dan Rasulullah menyetujuinya.
1.4
Hasil
Perang
Tidak diragukan lagi bahwa pertempuran antara pasukan
muslimin dan musyrikin akan menjadi sebuah pertempuran yang sangat dahsyat.
Karena orang-orang Quraiys dengan kesombongannya ingin memanfaatkan kesempatan
ini untuk membinasakan Rasulullah saw. dan sahabat-sahabatnya sehingga hukum
paganisme menjadi satu-satunya aturan hukum yang berlaku. Namun demikian, Allah
swt. menginginkan agar kekuatan kaum muslimin yang telah dibangun di Kota
Madinah dan dilatih sedemikian rupa sehingga berhasil melahirkan
pasukan-pasukan yang kokoh mampu mengepakkan debu di medan perang, setelah
selama lima belas tahun berada di bawah tekanan penindasan dan kelaliman serta
membela akidah dan dakwah yang mereka bawa.
Oleh karenanya, terlihat kemudian bahwa pertemuan antara
keduanya benar-benar akan menyisakan kepahitan dan keperihan yang teramat
sangat. Namun di balik semua ini, Allah swt. ingin menghancurkan kekuatan
pendukung kebatilan dan meninggikan kebenaran dan para pembelanya.
2.
PERANG UHUD
2.1
Latar
Belakang
Kekalahan kaum musrikin Quraisy di dalam perang Badar
nyata-nyatanya menjatuhkan martabat mereka sehingga kebanyakan dari
kepala-kepala dan ketua-ketua mereka merasa lebih baik mati daripada hidup
dengan terhina. Oleh sebab itu, orang-orang Quraisy berniat untuk membalas
dendam kepada kaum muslimin atas kekalahan yang mereka derita pada saat Perang
Badar. Hal inilah yang memicu terjadinya perang Uhud.
2.2
Identitas
Perang
·
Waktu : 3 Syawal tahun
ketiga hijrah (19 Mac 625 M)
·
Tempat : Bukit Uhud
·
Jumlah
pasukan : Pasukan
kaum muslimin terdiri dari 1000 orang tetapi hanya 700 orang sahaja yang
berjaya sampai ke medan Uhud, karena Abdullah bin
Ubai telah berhasil menghasut 300 orang sehingga berbalik ke Madinah. Sedangkan Tentera kafir Quraisy terdiri dari 3000 orang.
· Kendaraan : kendaraan kaum muslimin yaitu 2 ekor kuda dan
yang lainnya berjalan kaki, sedangkan kendaraan kaum Quraisy yaitu beberapa
ratus ekor kuda dan unta
· Tokoh-tokoh : -
Nabi Muhammad SAW
-
Abdullah bin Ubay bin Salul
-
Ubai bin Khalaf
-
Abu Sufian
-
Utbah bin rabi'ah
-
Hindun
-
dll
2.3
Perjalanan terjadinya perang dan penyelesaiannya
Pertempuran
bermula dengan perang tanding antara kedua pihak yang dimenangi pihak Muslim.
Kedua-dua pasukan tentera kemudian mula bertempur, dengan tentera Muslim
berjaya menggoyahkan tentera Qurqisy. Pasukan pemanah Muslim lalu turun dari
Bukit Uhud apabila melihat tentera Quraisy lari meninggalkan medan perang.
Mereka berebut-rebut mengambil
harta rampasan perang yang ditinggalkan sehingga mereka lupa larangan Nabi
Muhammad supaya tidak meninggalkan Uhud walau apapun yang berlaku.
Ketika
melihat tentera Islam turun dari Bukit Uhud, Khalid bin al-Walid ketua tentera berkuda Quraisy bertindak
balas mengelilingi bukit dan melakukan serang hendap dari arah belakang. Dalam
serangan tersebut, tentera Islam terkepung
dan menjadi lemah kemudian tersebar khabar angin mengatakan Nabi Muhammad s.a.w. telah terbunuh. Keadaan ini menyebabkan
tentera Islam menjadi kucar-kacir.
Walau
bagaimanapun, Nabi Muhammad s.a.w. masih selamat dengan dilindungi beberapa
orang sahabat. Dalam keadaan yang sangat genting itu, Ubai bin Khalaf
menghampiri Nabi Muhammad untuk membunuh baginda. Nabi Muhammad sendiri
mengambil sebatang tombak dan terus merejam leher Ubai bin Khalaf lalu membunuhnya.
Beliau adalah satu-satunya orang yang dibunuh oleh Nabi Muhammad s.a.w. sepanjang hayatnya.[perlu rujukan] Beberapa
orang sahabat telah terbunuh ketika bertindak melindungi Nabi Muhammad s.a.w. dengan membuat perisai, namun baginda
mengalami luka pada muka, bibir , kedua-dua lutut , pipi dan patah giginya
ketika terjatuh ke dalam perangkap yang digali oleh Abu Amar Al Rahab.
Selepas
pertempuran hebat, kebanyakan tentera Muslim berjaya berundur ke Uhud di mana
mereka berkumpul semula. Menaiki kuda, pasukan Quraisy gagal mendaki lereng
bukit dan kehilangan kelebihan serangan mengejut mereka. Perang ini berakhir
apabila Abu Sufyan membuat keputusan tidak mengejar lanjut tentera Muslim,
mengisytiharkan kemenangan.
2.4
Hasil
Perang
Perang Uhud dimulai dengan perang tanding
yang dimenangkan tentara Islam tetapi kemenangan tersebut digagalkan oleh
godaan harta, yakni prajurit Islam sibut memungut harta rampasan. Pasukan
Khalid bin Walid memanfaatkan keadaan ini dan menyerang balik tentara Islam.
Tentara Islam menjadi terjepit dan porak-poranda, sedangkan Nabi SAW sendiri
terkena serangan musuh. Pasukan Quraisy kemudian mengakhiri pertempuran setelah
mengira Nabi SAW terbunuh.
3.
PERANG KHANDAQ
3.1
Latar
Belakang
Ketika
orang-orang Yahudi melihat kemenangan kaum musyrikin atas kaum muslimin pada
perang Uhud, dan mengetahui janji Abu Sufyan untuk memerangi muslimin pada
tahun depan (sejak peristiwa itu), berangkatlah sejumlah tokoh mereka seperti
Sallam bin Abil Huqaiq, Sallam bin Misykam, Kinanah bin Ar-Rabi’, dan lain-lain
ke Makkah menjumpai beberapa tokoh kafir Quraisy untuk menghasut mereka agar
memerangi Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Bahkan mereka menjamin akan
membantu dan mendukung kaum Quraisy dalam rencana itu. Quraisy pun menyambut
hasutan itu.
3.2
Identitas Perang
·
Waktu :
bulan Syawwal tahun 5 H/Maret 627 M
·
Tempat :
di sekitar
kota Madinah bagian utara
· Jumlah pasukan : Jumlah pasukan Kaum musyrikin Quraisy dan Yahudi
sebanyak 10 ribu orang dengan perincian 4.000 orang tentara Quraisy dan
6.000 orang kabilah Gathafan, sedangkan jumlah pasukan kaum muslimin sekitar
3000 orang
·
Kendaraan : -
·
Tokoh-tokoh : -
Nabi Muhammad SAW
-
Pasukan
sekutu yang terdiri dari Bangsa Quraisy, Yahudi, dan Gatafan
-
Abdullah bin Sallam bin Abi Huqaiq, Huyayy bin
Akhtab dan Kinanah ar-Rabi bin Abi Huqaiq (Bani Nadir)
-
Humazah
bin Qais dan Abu Ammar (Bani Wa’il)
-
Abu
Sufyan
-
Sallan
bin Abil Huqaiq
-
Sallam
bin Misykam
-
Kinanah bin Ar-Rabi’
-
Dll
3.3
Perjalanan terjadinya perang dan penyelesaiannya
Ketika Rasulullah saw mendengar berita keberangkatan
mereka dari Mekkah, beliau mengumumkannya kepada kaum Muslimin dan
memerintahkan mereka untuk mengadakan persiapan perang. Rasulullah saw meminta
pandangan para sahabatnya dalam menghadapi peperangan ini. Salman al-Farisi
mengusulkan supaya digali parit di sekitar kota Madinah. Kaum Muslimin
mengagumi usulan ini dan menyetujuinya (karena cara ini belum pernah dikenal
oleh bangsa Arab dalam peperangan mereka). Kemudian bersama Rasulullah saw kaum
Muslimin keluar dari kota Madinah dan berkemah di lereng gunung Sila dengan
membelakanginya. Mereka mulai menggali parit yang memisahkan mereka dengan
musuh mereka. Dalam proses penggalian parit di kota madinah waktu itu terjadi
empat macam peristiwa mengherankan bagi orang-orang yang mengetahuinya, keempat
peristiwa itu adalah:
a. Tentang batu besar yang tidak dapat diangkat.
b. Buah kurma yang sedikit berubah menjadi banyak.
c. Makanan yang sedikit depat menjadi banyak.
d. Batu yang dipecahkan dan mengeluarkan cahaya.
Jumlah kaum Muslimin dan kaum Musyrikin pada perang
ini sangat tidak sebanding. Waktu itu jumlah kaum Muslimin sebanyak tiga ribu
sedangkan kaum Quraisy bersama kabilah-kabilah lain berjumlah sepuluh ribu.
Namun hal tersebut tidak mempengaruhi semangat dan kegigihan kaum Muslimin
untuk membela agama Allah.
3.4
Hasil
Peperangan
Allah memberikan kemenangan kepada kaum Muslimin dalam
perang Khandaq ini tanpa melalui pertempuran. Allah mengalahkan mereka dengan
dua sarana yang tidak melibatkan kaum Muslimin sama sekali.
Pertama,
lahir melalui kepiawaian Nu‘aim bin Mas‘du, seorang dari Kabilah Gatafan yang
menjadi muallaf tanpa sepengetahuan teman-temannya. Ia meminta tugas kepada
Rasulullah, Setelah itu Nu‘aim pergi mendatangi pemimpin-pemimpin Quraisy.
Kepada mereka Nu‘aim memberitahukan bahwa Bani Quraidlah telah menyesal atas
apa yang mereka lakukan dan secara sembunyi-sembunyi mereka telah melakukan
kesepakatan bersama Nabi saw untuk menculik beberapa peimpin Quraisy dan Ghatfahan
untuk diserahkan kepada Nabi saw untuk dibunuhnya. Karena itu, bila orang-orang
Yahudi itu datang kepada kalian untuk meminta beberapa orang sebagai sandera,
janganlah kalian menyerahkan seorang pun kepada mereka.Demikianlah akhirnya
terjadi salah paham di antara mereka dan saling tidak mempercayai. Sehingga
masing-masing dari mereka menuduh terhadap yang lainnya sebagai berkhianat.
Kedua, dengan mengirimkan angin taufan pada malam hari
yang dingin dan mencekam. Angin taufan datang menghempaskan kemah-kemah merekan
dan menerbangkan kuali-kuali mereka. Hal ini terjadi setelah mereka melakukan
pengepungan kepada kaum Muslimin selama sepuluh hari lebih.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Setelah Rasulullah SAW hijrah ke Yastrib (Madinah) perjuangan
Rasulullah SAW semakin membara dengan banyaknya peperangan diantaranya perang
badar, perang uhud, perang khandak, perang tabuk dll. Namun akhirnya islam
mendapatkan kemenangan dengan adanya Fathu makkah atau penaklukan Kota Makkah. Beberapa kisah peperangan dan ekspedisi yang dilakukan oleh Rasulullah
Saw menunjukan kepiawaian beliau sebagai seorang panglima perang terbesar di
dunia. Setiap kali terjun ke kancah peperangan atau pertempuran, beliau selalu
ddalam kondisi prima penuh tekad, keberanian dan kejelian. Oleh karena itu
beliau belum pernah mengalami kegagalan karena salah dalam mengambil suatu
kebijakan, mengatur pasukan, memilih markas, dan menyusun strategi peperangan.
Bahkan dalam hal tersebut bisa dikatakan bahwa beliau memiliki pola
kepemimpinan tersendiri yang belum pernah di kenal didunia. Peristiwa yang
terjadi pada perang Badar, Uhud maupun Khandaq menjadi bukti bahwa kepemimpinan
Nabi Muhammad Saw atas kaum muslim memiliki kejeniusan militer yang sangat
baik.
B.
SARAN
Setelah
materi yang kami sajikan di atas, banyak hal yang dapat kita jadikan sebagai
bahan pelajaran bagi kita, bahwa apapun yang terjadi kita tidak boleh putus asa
dan menyerah, tapi kita harus tetap berusaha untuk menghadapinya. Percayalah
Allah pasti akan membantu hamba-Nya selama berada di jalan yang Allah Ridhai. Dan
juga ada beberapa hikmah yang dapat diambil diantaranya
yakni;
ü Memahamkan kepada kaum muslimin betapa buruknya akibat
kemaksiatan dan mengerjakan apa yang telah dilarang
ü Ditundanya
kemenangan pada sebagian pertempuran, adalah sebagai jalan meruntuhkan
kesombongan diri. Maka ketika kaum mukminin diuji lalu mereka sabar,
tersentaklah orang-orang munafikin dalam keadaan ketakutan.
ü Hikmah lain adalah adanya pembersihan terhadap apa
yang ada di dalam hati kaum mukminin.
0 komentar:
Posting Komentar