Sabtu, 10 Mei 2014

Makalah Perang Badar, Uhud, Dan Badar

Diposting oleh Sofi di 01.14

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.
Dalam makalah ini, kami memberi informasi tentang beberapa perang  yang terjadi ketika Nabi Muhammad menyiarkan agama Islam, diantaranya yaitu perang badar, uhud dan perang khandaq. Semoga informasi yang kami berikan dapat menambah  pengetahuan kami dan pembaca mengenai sejarah islam.

Kami meyadari bahwa makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, namun sesungguhnya kami telah berupaya semaksimal mungkin  menyelesaikan makalah dengan baik dan sesuai harapan. Maka dari itu saran dan kritikan sangat kami butuhkan agar kami dapat memperbaiki kesalahan kami dalam makalah kedepannya.








Jember, 7 Mei 2013


Kelompok I






DAFTAR ISI
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………….......................……............ ii
DAFTAR ISI …………………………………………………..................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
                  A.      Latar Belakang................................................................................................1
                  B.      Rumusan Masalah...........................................................................................1
                  C.     Tujuan..............................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN
A.    Perang Badar....................................................................................................2
B.     Perang Uhud....................................................................................................4
C.     Perang Khandaq..............................................................................................5

BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.......................................................................................................8
B. Saran.................................................................................................................8






BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Perjuangan Nabi Muhammad untuk menyiarkan ajaran Islam tidaklah mudah. Banyak cobaan dan tantangan yang Beliau hadapi saat melaksanakan perintah Allah. Namun, Nabi Muhammad selalu sabar dan menghadapi cobaan tersebut dengan lapang dada.Beliau tidak pernah mengeluh atas cobaan yang Allah berikan. Salah satu contoh dari cobaan yang Allah berikan kepada Nabi Muhammad semasa hidupnya yaitu banyaknya terjadi peperangan antara kaum Muslimin dan kaum Musyrikin. Diantara peperangan  yang terjadi, terdapat perang-perang yang akan kami bahas dalam makalah ini, diantaranya Perang Badar, Perang Uhud, dan Perang Khandaq.
B.    Rumusan Masalah
1.      Bagaimana proses terjadinya perang Badar ,Uhud dan Khandaq ?
2.      Bagaimana agama Islam dikembangkan pada masa dakwah Rasulullah ?
3.      Apa saja hal-hal positif yang dapat diambil dari perang Badar, Uhud, dan Khandaq ?
C.     Tujuan
1.      Mengetahui proses terjadinya perang Badar, Uhud, dan Khandaq
2.     Menerapkan nilai-nilai positif yang terdapat pada perang tersebut dalam kehidupan masa kini










BAB II
PEMBAHASAN
1.    PERANG BADAR
1.1           Latar belakang
Mendengar berita mengenai rencana kedatangan khalifah perdagangan Quraisy dari Syam yang dipimpin Abu Sufyan bin Harb, Rasulullah mengajak kaum muslimin untuk mencegat dan merampas kalifah tersebut sebagai ganti atas harta kekayaan mereka yang dirampas oleh kaum musyrikin Mekah. Setelah mendengar hal itu, Abu Sofyan mengutus kurir bernama Dhamdham bin Amr Al-Ghifari ke Mekah untuk menyampaikan berita ini dan meminta bala bantuan guna menyelamatkan harta kekayaan mereka. Kaum Quraisy pun mempersiapkan diri dan bersiap siaga keluar dari Mekah dengan tujuan perang. Tak seorangpun tokoh Quraisy yang tertinggal keberangkatan pasukan yang berjumlah sekitar seribu personil ini.
Syaikh Munir Muhammad Al-Ghadban dalam bukunya Manhaj Haraki menjelaskan bahwa seruan untuk melindungi Rasulullah sebelum hijrah yang kian melemah, melarang paksa kaum muslimin yang berhijrah ke Madinah, memaksa sebagian muhajirin untuk kembali, hingga rencana pembunuhan Rasulullah adalah bukti bahwa kaum Quraisy tak pernah rela membiarkan kaum muslimin solid di muka bumi ini dan tidak akan membiarkan mereka merasa aman dimanapun berada”. Hal inilah yang mendasari pecahnya perang Badar kubra.

1.2           Identitas Perang
·         Waktu                   : 17 Maret 624 Masehi atau 17 Ramadan 2 Hijriah
·         Tempat                 : Badar
·       Jumlah pasukan   : pasukan kaum muslim terdiri dari 313 orang, sedangkan   pasukan kaum Quraisy terdiri dari 1000 orang
·      Kendaraan             :  kendaraan kaum muslimin yaitu 2 ekor kuda dan 70 ekor unta, sedangkan kendaraa kaum Quraisy yaitu 200 ekor kuda dan unta
·         Tokoh-tokoh        :  -     Nabi Muhammad SAW
-          Abdurrahman ibn Auf
-           Utsman bin Affan
-           Syuhaib al Rumi
-          Abu Sofyan bin Harb
-          Dhamdham bin Amr Al-Ghifari
-          Umar bin Khaththab
-          Abu Bakar
-          Umayyah bin Khalaf
-          Syaibah bin Rabi’ah
-          Walid bin ‘Utbah
-          dll

1.3            Perjalanan terjadinya perang dan penyelesaiannya
Kecamuk perang Badar dimulai dengan perang tanding satu orang melawan satu orang. Allah menurunkan Malaikatnya yang bertempur bersama-sama dengan kaum mukminin. Allah menolong tentara-Nya. Pada peperangan ini terbunuh beberapa pemuka Quraisy diantaranya, Abu Jahal, Umayyah bin Khalaf, ‘Utbah, Syaibah bin Rabi’ah dan Walid bin ‘Utbah. Dalam pertempuran itu orang Quraisy terbunuh 70 orang dan tertawan 70 orang, sedangkan dari pihak kaum muslimin ada 14 orang yang mati syahid. Kemudian rasulullah membagikan hasil rampasan perang diantara kaum muslimin itu. Sedangkan mengenai para kaum Quraisy ya ditawanan, Umar bin Khaththab menasehati rasul agar semua tawanan itu dibunuh saja, Namun Abu Bakar mempunyai pendapat lain. Dia menasehati rasul agar para tawanan itu membayar fidyah dan Rasulullah menyetujuinya.
1.4           Hasil Perang
Tidak diragukan lagi bahwa pertempuran antara pasukan muslimin dan musyrikin akan menjadi sebuah pertempuran yang sangat dahsyat. Karena orang-orang Quraiys dengan kesombongannya ingin memanfaatkan kesempatan ini untuk membinasakan Rasulullah saw. dan sahabat-sahabatnya sehingga hukum paganisme menjadi satu-satunya aturan hukum yang berlaku. Namun demikian, Allah swt. menginginkan agar kekuatan kaum muslimin yang telah dibangun di Kota Madinah dan dilatih sedemikian rupa sehingga berhasil melahirkan pasukan-pasukan yang kokoh mampu mengepakkan debu di medan perang, setelah selama lima belas tahun berada di bawah tekanan penindasan dan kelaliman serta membela akidah dan dakwah yang mereka bawa.
Oleh karenanya, terlihat kemudian bahwa pertemuan antara keduanya benar-benar akan menyisakan kepahitan dan keperihan yang teramat sangat. Namun di balik semua ini, Allah swt. ingin menghancurkan kekuatan pendukung kebatilan dan meninggikan kebenaran dan para pembelanya.
2.    PERANG UHUD
2.1           Latar Belakang
Kekalahan kaum musrikin Quraisy di dalam perang Badar nyata-nyatanya menjatuhkan martabat mereka sehingga kebanyakan dari kepala-kepala dan ketua-ketua mereka merasa lebih baik mati daripada hidup dengan terhina. Oleh sebab itu, orang-orang Quraisy berniat untuk membalas dendam kepada kaum muslimin atas kekalahan yang mereka derita pada saat Perang Badar. Hal inilah yang memicu terjadinya perang Uhud.
2.2           Identitas Perang
·         Waktu                   : 3 Syawal tahun ketiga hijrah (19 Mac 625 M)
·         Tempat                 : Bukit Uhud
·       Jumlah pasukan   : Pasukan kaum muslimin terdiri dari 1000 orang tetapi hanya 700 orang sahaja yang berjaya sampai ke medan Uhud, karena Abdullah bin Ubai telah berhasil menghasut 300 orang sehingga berbalik ke Madinah. Sedangkan Tentera kafir Quraisy terdiri dari 3000 orang.
·      Kendaraan             :  kendaraan kaum muslimin yaitu 2 ekor kuda dan yang lainnya berjalan kaki, sedangkan kendaraan kaum Quraisy yaitu beberapa ratus ekor kuda dan unta
·      Tokoh-tokoh         :  -     Nabi Muhammad SAW
-          Abu Sufyan ibni Harb
-          Abdullah bin Ubay bin Salul
-          Khalid bin al-Walid
-          Ubai bin Khalaf
-          Hamzah bin Abdul Muttalib
-         Abu Sufian
-          Utbah bin rabi'ah
-          Hindun
-          dll
2.3            Perjalanan terjadinya perang dan penyelesaiannya
Pertempuran bermula dengan perang tanding antara kedua pihak yang dimenangi pihak Muslim. Kedua-dua pasukan tentera kemudian mula bertempur, dengan tentera Muslim berjaya menggoyahkan tentera Qurqisy. Pasukan pemanah Muslim lalu turun dari Bukit Uhud apabila melihat tentera Quraisy lari meninggalkan medan perang. Mereka berebut-rebut mengambil harta rampasan perang yang ditinggalkan sehingga mereka lupa larangan Nabi Muhammad supaya tidak meninggalkan Uhud walau apapun yang berlaku.
Ketika melihat tentera Islam turun dari Bukit Uhud, Khalid bin al-Walid ketua tentera berkuda Quraisy bertindak balas mengelilingi bukit dan melakukan serang hendap dari arah belakang. Dalam serangan tersebut, tentera Islam terkepung dan menjadi lemah kemudian tersebar khabar angin mengatakan Nabi Muhammad s.a.w. telah terbunuh. Keadaan ini menyebabkan tentera Islam menjadi kucar-kacir.
Walau bagaimanapun, Nabi Muhammad s.a.w. masih selamat dengan dilindungi beberapa orang sahabat. Dalam keadaan yang sangat genting itu, Ubai bin Khalaf menghampiri Nabi Muhammad untuk membunuh baginda. Nabi Muhammad sendiri mengambil sebatang tombak dan terus merejam leher Ubai bin Khalaf lalu membunuhnya. Beliau adalah satu-satunya orang yang dibunuh oleh Nabi Muhammad s.a.w. sepanjang hayatnya.[perlu rujukan] Beberapa orang sahabat telah terbunuh ketika bertindak melindungi Nabi Muhammad s.a.w. dengan membuat perisai, namun baginda mengalami luka pada muka, bibir , kedua-dua lutut , pipi dan patah giginya ketika terjatuh ke dalam perangkap yang digali oleh Abu Amar Al Rahab.
Selepas pertempuran hebat, kebanyakan tentera Muslim berjaya berundur ke Uhud di mana mereka berkumpul semula. Menaiki kuda, pasukan Quraisy gagal mendaki lereng bukit dan kehilangan kelebihan serangan mengejut mereka. Perang ini berakhir apabila Abu Sufyan membuat keputusan tidak mengejar lanjut tentera Muslim, mengisytiharkan kemenangan.
2.4           Hasil Perang
Perang Uhud dimulai dengan perang tanding yang dimenangkan tentara Islam tetapi kemenangan tersebut digagalkan oleh godaan harta, yakni prajurit Islam sibut memungut harta rampasan. Pasukan Khalid bin Walid memanfaatkan keadaan ini dan menyerang balik tentara Islam. Tentara Islam menjadi terjepit dan porak-poranda, sedangkan Nabi SAW sendiri terkena serangan musuh. Pasukan Quraisy kemudian mengakhiri pertempuran setelah mengira Nabi SAW terbunuh.

3.    PERANG KHANDAQ
3.1           Latar Belakang
Ketika orang-orang Yahudi melihat kemenangan kaum musyrikin atas kaum muslimin pada perang Uhud, dan mengetahui janji Abu Sufyan untuk memerangi muslimin pada tahun depan (sejak peristiwa itu), berangkatlah sejumlah tokoh mereka seperti Sallam bin Abil Huqaiq, Sallam bin Misykam, Kinanah bin Ar-Rabi’, dan lain-lain ke Makkah menjumpai beberapa tokoh kafir Quraisy untuk menghasut mereka agar memerangi Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Bahkan mereka menjamin akan membantu dan mendukung kaum Quraisy dalam rencana itu. Quraisy pun menyambut hasutan itu.
3.2           Identitas Perang
·         Waktu                   : bulan Syawwal tahun 5 H/Maret 627 M
·         Tempat                 : di sekitar kota Madinah bagian utara
·       Jumlah pasukan   :  Jumlah pasukan Kaum musyrikin Quraisy dan Yahudi  sebanyak 10 ribu orang dengan perincian 4.000 orang tentara Quraisy dan 6.000 orang kabilah Gathafan, sedangkan jumlah pasukan kaum muslimin sekitar 3000 orang
·         Kendaraan           :  -
·         Tokoh-tokoh        :  -     Nabi Muhammad SAW
-          Pasukan sekutu yang terdiri dari Bangsa Quraisy, Yahudi, dan Gatafan
-           Abdullah bin Sallam bin Abi Huqaiq, Huyayy bin Akhtab dan Kinanah ar-Rabi bin Abi Huqaiq (Bani Nadir)
-          Humazah bin Qais dan Abu Ammar (Bani Wa’il)
-          Abu Sufyan
-          Sallan bin Abil Huqaiq
-          Sallam bin Misykam
-           Kinanah bin Ar-Rabi’
-          Dll
3.3            Perjalanan terjadinya perang dan penyelesaiannya
Ketika Rasulullah saw mendengar berita keberangkatan mereka dari Mekkah, beliau mengumumkannya kepada kaum Muslimin dan memerintahkan mereka untuk mengadakan persiapan perang. Rasulullah saw meminta pandangan para sahabatnya dalam menghadapi peperangan ini. Salman al-Farisi mengusulkan supaya digali parit di sekitar kota Madinah. Kaum Muslimin mengagumi usulan ini dan menyetujuinya (karena cara ini belum pernah dikenal oleh bangsa Arab dalam peperangan mereka). Kemudian bersama Rasulullah saw kaum Muslimin keluar dari kota Madinah dan berkemah di lereng gunung Sila dengan membelakanginya. Mereka mulai menggali parit yang memisahkan mereka dengan musuh mereka. Dalam proses penggalian parit di kota madinah waktu itu terjadi empat macam peristiwa mengherankan bagi orang-orang yang mengetahuinya, keempat peristiwa itu adalah:
a.       Tentang batu besar yang tidak dapat diangkat.
b.      Buah kurma yang sedikit berubah menjadi banyak.
c.       Makanan yang sedikit depat menjadi banyak.
d.      Batu yang dipecahkan dan mengeluarkan cahaya.
Jumlah kaum Muslimin dan kaum Musyrikin pada perang ini sangat tidak sebanding. Waktu itu jumlah kaum Muslimin sebanyak tiga ribu sedangkan kaum Quraisy bersama kabilah-kabilah lain berjumlah sepuluh ribu. Namun hal tersebut tidak mempengaruhi semangat dan kegigihan kaum Muslimin untuk membela agama Allah.
3.4           Hasil Peperangan
Allah memberikan kemenangan kepada kaum Muslimin dalam perang Khandaq ini tanpa melalui pertempuran. Allah mengalahkan mereka dengan dua sarana yang tidak melibatkan kaum Muslimin sama sekali.
Pertama, lahir melalui kepiawaian Nu‘aim bin Mas‘du, seorang dari Kabilah Gatafan yang menjadi muallaf tanpa sepengetahuan teman-temannya. Ia meminta tugas kepada Rasulullah, Setelah itu Nu‘aim pergi mendatangi pemimpin-pemimpin Quraisy. Kepada mereka Nu‘aim memberitahukan bahwa Bani Quraidlah telah menyesal atas apa yang mereka lakukan dan secara sembunyi-sembunyi mereka telah melakukan kesepakatan bersama Nabi saw untuk menculik beberapa peimpin Quraisy dan Ghatfahan untuk diserahkan kepada Nabi saw untuk dibunuhnya. Karena itu, bila orang-orang Yahudi itu datang kepada kalian untuk meminta beberapa orang sebagai sandera, janganlah kalian menyerahkan seorang pun kepada mereka.Demikianlah akhirnya terjadi salah paham di antara mereka dan saling tidak mempercayai. Sehingga masing-masing dari mereka menuduh terhadap yang lainnya sebagai berkhianat.
Kedua, dengan mengirimkan angin taufan pada malam hari yang dingin dan mencekam. Angin taufan datang menghempaskan kemah-kemah merekan dan menerbangkan kuali-kuali mereka. Hal ini terjadi setelah mereka melakukan pengepungan kepada kaum Muslimin selama sepuluh hari lebih.




BAB III
PENUTUP
A.   KESIMPULAN
Setelah Rasulullah SAW hijrah ke Yastrib (Madinah) perjuangan Rasulullah SAW semakin membara dengan banyaknya peperangan diantaranya perang badar, perang uhud, perang khandak, perang tabuk dll. Namun akhirnya islam mendapatkan kemenangan dengan adanya Fathu makkah atau penaklukan Kota Makkah. Beberapa kisah peperangan dan ekspedisi yang dilakukan oleh Rasulullah Saw menunjukan kepiawaian beliau sebagai seorang panglima perang terbesar di dunia. Setiap kali terjun ke kancah peperangan atau pertempuran, beliau selalu ddalam kondisi prima penuh tekad, keberanian dan kejelian. Oleh karena itu beliau belum pernah mengalami kegagalan karena salah dalam mengambil suatu kebijakan, mengatur pasukan, memilih markas, dan menyusun strategi peperangan. Bahkan dalam hal tersebut bisa dikatakan bahwa beliau memiliki pola kepemimpinan tersendiri yang belum pernah di kenal didunia. Peristiwa yang terjadi pada perang Badar, Uhud maupun Khandaq menjadi bukti bahwa kepemimpinan Nabi Muhammad Saw atas kaum muslim memiliki kejeniusan militer yang sangat baik.

B.   SARAN
Setelah materi yang kami sajikan di atas, banyak hal yang dapat kita jadikan sebagai bahan pelajaran bagi kita, bahwa apapun yang terjadi kita tidak boleh putus asa dan menyerah, tapi kita harus tetap berusaha untuk menghadapinya. Percayalah Allah pasti akan membantu hamba-Nya selama berada di jalan yang Allah Ridhai. Dan juga ada beberapa hikmah yang dapat diambil diantaranya yakni;
ü  Memahamkan kepada kaum muslimin betapa buruknya akibat kemaksiatan dan mengerjakan apa yang telah dilarang
ü   Ditundanya kemenangan pada sebagian pertempuran, adalah sebagai jalan meruntuhkan kesombongan diri. Maka ketika kaum mukminin diuji lalu mereka sabar, tersentaklah orang-orang munafikin dalam keadaan ketakutan.


ü  Hikmah lain adalah adanya pembersihan terhadap apa yang ada di dalam hati kaum mukminin.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Blogi ( Teman baru Bugi dan Bogi ) Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea